Dapat Timbulkan Kematian Jika Tidak Ditangani Dengan Segera

Oleh dr. Mira Novia*

Surabaya, eHealth. Salah satu ciri-ciri penyakit Difteri adalah nyeri tenggorokan dan sakit saat menelan, disertai dengan demam tinggi. Difteri disebabkan oleh bakteri, menyerang segala usia terutama Balita yang belum diimiunisasi. Apabila tidak ditangani lebih lanjut, kuman penyebab Difteri ini dapat menimbulkan racun yang sangat berbahaya karena menyerang otot jantung, ginjal dan jaringan syaraf. Berikut liputan selengkapnya mengenai Difteri.

 

Apakah Difteri itu?
Difteri adalah suatu infeksi akut pada saluran pernafasan yang disebabkan oleh Corynebacterium diphteriae. Lebih sering menyerang anak-anak. Penularan biasanya terjadi melalui percikan ludah dari orang yang membawa kuman ke orang lain yang sehat. Selain itu penyakit ini bisa juga ditularkan melalui benda atau makanan yang terkontaminasi. Tetapi tak jarang racun juga menyerang kulit dan bahkan menyebabkan kerusakan saraf dan jantung. Beberapa tahun yang lalu, Difteri merupakan penyebab utama kematian pada anak-anak tetapi sekarang sudah tidak lagi.

 

Menurut tingkat keparahannya, penyakit ini dibagi menjadi 3 tingkat yaitu :

1.     Infeksi ringan bila pseudomembran hanya terdapat pada mukosa hidung dengan gejala hanya nyeri menelan.

2.      Infeksi sedang bila pseudomembran telah menyerang sampai faring (dinding belakang rongga mulut) sampai menimbulkan pembengkakan pada laring.

3.      Infeksi berat bila terjadi sumbatan nafas yang berat disertai dengan gejala komplikasi seperti miokarditis (radang otot jantung), paralisis (kelemahan anggota gerak) dan nefritis (radang ginjal).

 

Cara Penularan Difteri

  1. Bisa ditularkan melalui udara (percikan ludah/droplet)
  2. Selain itu bisa di tularkan juga melalui makanan yang terkontaminasi.

 

Gejala Penderita Difteri
Difteri termasuk penyakit saluran pernafasan bagian atas. Anak yang terinfeksi kuman Difteri setelah 2-4 hari akan mengalami gejala-gejala infeksi saluran pernafasan bagian atas, diantaranya:

  1. Demam tinggi + 38°C
  2. Nyeri telan
  3. Pusing
  4. Tampak selaput berwarna putih keabu-abuan (Pseudomembran)
  5. Bengkak pada leher

 

Beberapa anak dapat mengalami sakit kepala, suara parau, nyeri menelan, dan nyeri otot. Gejala-gejala ini disebabkan oleh racun yang dihasilkan oleh kuman difteri. Jika tidak diobati, racun yang dihasilkan oleh kuman ini dapat menyebabkan reaksi peradangan pada jaringan saluran napas bagian atas sehingga sel-sel jaringan dapat mati.

Sel-sel jaringan yang mati bersama dengan sel-sel radang membentuk suatu membran atau lapisan yang dapat mengganggu masuknya udara pernapasan. Membran atau lapisan ini berwarna abu-abu kecoklatan, dan biasanya dapat terlihat. Gejalanya anak menjadi sulit bernapas. Jika lapisan terus terbentuk dan menutup saluran napas yang lebih bawah akan menyebabkan anak tidak dapat bernapas. Akibatnya sangat fatal karena dapat menimbulkan kematian jika tidak ditangani dengan segera.

Racun yang sama juga dapat menimbulkan komplikasi pada jantung dan susunan saraf, biasanya terjadi setelah 2-4 minggu terinfeksi dengan kuman difteri. Kematian juga sering terjadi karena jantung menjadi rusak.

 

Penatalaksanaan Difteri

  1. Pergi ke dokter bila ada gejala Difteri
  2. Ada gejala: dilakukan pemeriksaan Swab (hidung atau tenggorokan)
  3. Hasil pemeriksaan akan diperiksa di laboratorium. Bila terbukti hasil pemeriksaan positif maka bisa diberikan terapi oleh dokter.

Pencegahan Difteri

  1. Memberikan kekebalan pada anak-anak dengan cara :
  • Imunisasi DPT/HB untuk anak bayi. Imunisasi di berikan sebanyak 3 kali yaitu pada saat usia 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. 
  • Imunisasi DT untuk anak usia sekolah dasar (usia kurang dari 7 tahun). Imunisasi ini di berikan satu kali.
  • Imunisasi dengan vaksin Td dewasa untuk usia 7 tahun ke atas.
  1. Hindari kontak dengan penderita langsung difteri.
  2. Jaga kebersihan diri.
  3. Menjaga stamina tubuh dengan makan makanan yang bergizi dan berolahraga cuci tangan   sebelum makan.
  4. Melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
  5. Bila mempunyai keluhan sakit saat menelan segera memeriksakan ke Unit Pelayanan Kesehatan terdekat.

 

Yang Dapat Dilakukan Bila Ada Teman, Anggota Keluarga, Tetangga Dekat yang Menderita Difteri

  • Hindari kontak langsung dengan penderita difteri atau karier (pembawa) difteri.
  • Lakukan pemeriksaan kesehatan diri dan anggota keluarga ke fasilitas kesehatan terdekat.
  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan rumah.
  • Penderita Difteri atau karier agar menggunakan masker sampai sembuh.(*)

 



 

*Penulis adalah Kepala Seksi Wabah dan Bencana Dinas Kesehatan Kota Surabaya.

 

Share this

Banner KTR

KTR dan KTM Surabaya
PERDA Kota Surabaya No 5 tahun 2008

Tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas Merokok

download disini

 PERWALI Kota Surabaya No 25 tahun 2009

Tentang pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Surabaya No 5 tahun 2008 tentang Kawasan Tanpa Rokok dan Kawasan Terbatas merokok

download disini


Counter

    Anda pengunjung ke:

    2,876,258

    Sejak Oktober 2007

    Unique Visitor: 684,044

Statistik